Manokwari, Papua Barat MediaWaspada.co.id. – Program pembangunan rumah layak huni yang direncanakan untuk warga Manokwari,Papua Barat pada tahun 2023,kini dipertanyakan oleh masyarakat. Proyek tersebut seharusnya membantu warga memiliki rumah yang layak,namun tidak terlaksana sesuai rencana,meskipun anggaran proyek sudah dicairkan 100 persen.
Hingga saat ini,tidak ada penjelasan resmi dari pihak terkait mengenai penyebab terhambatnya pembangunan,walaupun dana sudah tersedia.Warga yang seharusnya menerima manfaat dari program ini merasa kecewa dengan situasi yang terjadi.
Muncul dugaan bahwa ada penyalahgunaan anggaran,yang menimbulkan pertanyaan serius tentang transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana publik.Warga Manokwari masih menanti klarifikasi dan langkah penyelesaian dari pihak terkait agar pembangunan rumah layak huni dapat dilanjutkan.
Heribertus Agung S.,pemeriksa di Inspektorat Papua Barat,mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan pengaduan dari calon penerima rumah di Jalan Pasir.”Kami sudah menerima informasi dan sedang berkoordinasi untuk menindaklanjuti,meskipun belum ada respons.Pada prinsipnya, setiap pengaduan warga akan ditindaklanjuti sesuai aturan,”ujarnya pada Rabu (3/9).
Upaya konfirmasi dari media kepada Kepala Bidang Perumahan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Papua Barat tidak membuahkan hasil.Hingga saat ini,pejabat tersebut belum memberikan keterangan terkait permasalahan ini.
Salah satu calon penerima manfaat,Albert Insen,mengungkapkan kekecewaannya.”Rumah ini mulai dibangun pada akhir Agustus 2023,tetapi sampai sekarang belum selesai.Saya sudah mencoba menghubungi PUPR,namun belum ada penjelasan,”katanya.
Albert berharap PUPR Papua Barat dan kontraktor dapat segera memperbaiki dan menyelesaikan pembangunan rumah tersebut.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa progres pembangunan baru mencapai sekitar 40 persen, meskipun seharusnya sudah selesai sejak lama.(Tim)
